JURNALNUSANTARA.ID, Buol - Angka stunting di Kabupaten Buol kembali menjadi sorotan tajam setelah data terbaru tahun 2024 menunjukkan prevalensi stunting di daerah ini mencapai 36 persen. Angka tersebut menjadikan Buol sebagai daerah dengan tingkat stunting tertinggi di Provinsi Sulawesi Tengah. Kenaikan ini sangat mencolok dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 30 persen, naik 6 persen hanya dalam satu tahun.
Ironisnya, lonjakan ini terjadi di tengah target ambisius Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang sebelumnya memproyeksikan penurunan hingga 14 persen. Menanggapi hal ini, Bupati Buol Risharyudi Triwibowo menyatakan bahwa pemerintah daerah akan segera meluncurkan program "Orang Tua Asuh" untuk menanggulangi stunting.
“Insya Allah segera kami adakan program orang tua asuh pengentasan stunting. Contohnya, saya sebagai bupati akan mengangkat 20 anak dan wakil bupati 15 anak. Ini akan diikuti oleh seluruh pejabat daerah dari kepala dinas, camat, lurah hingga kepala desa,” ungkap Risharyudi saat diwawancara media Jurnal Nusantara (14/06/2025)
Program ini juga akan melibatkan pejabat vertikal dan para pengusaha di Buol. Anak-anak yang rentan stunting akan mendapatkan pendampingan intensif terkait asupan gizi, vitamin, terapi, serta perawatan medis, yang dibiayai dari kombinasi anggaran APBD dan dana pribadi para orang tua asuh.
Risharyudi menegaskan pentingnya pencegahan stunting sejak masa kehamilan sebagai langkah strategis untuk menekan biaya sosial dan ekonomi di masa depan. Ia juga menyebutkan bahwa evaluasi terhadap kinerja TPPS akan dilakukan, dengan target menurunkan angka stunting Buol menjadi 21 persen pada tahun 2025, dan 15 persen pada 2026.
Penulis : Syam Manto