JURNALNUSANTARA.ID, Buol, Dalam upaya memastikan keberhasilan pelaksanaan program prioritas nasional di daerah, Wakil Bupati Buol, Dr. Moh Nasir DJ Daimaroto, SH, MH, melakukan kunjungan kerja ke SDN 2 Bokat, Kecamatan Bokat, Kabupaten Buol. (09/05/2025)
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memantau langsung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (BGN), sebuah inisiatif strategis dari Presiden Republik Indonesia guna meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak sekolah dasar di seluruh Indonesia.
Wakil Bupati didampingi oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Kalaksa BPBD Moh Kahfi Marjuni, Kadis Dikbud Ir. Usman Hasan, Pjs Danramil Bokat Serka Jufri Madukala, Kapolsek Bokat Iptu Meydi Taroreh, Camat Bokat Moh. Iksan Mangge, serta Ketua Yayasan BGN Yolanda Abas dan tim ahli gizi dari BGN. Kepala SDN 2 Bokat, Rahman A. Majid, juga turut menyambut kunjungan ini.
Cermati Menu, Pastikan Gizi Anak Terpenuhi
Dalam peninjauan tersebut, Dr. Nasir secara langsung memeriksa menu makan siang yang disajikan kepada para siswa. Ia memperhatikan komposisi makanan dan menyoroti penggunaan ubi sebagai pengganti nasi, sembari menekankan pentingnya standar gizi seimbang.
“Program ini sangat baik dan harus dijaga kualitasnya. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang kita lihat di beberapa daerah lain. Ini program Presiden, dan kita punya tanggung jawab untuk menyukseskannya bersama-sama,” tegasnya.
Wabup juga mengajak semua pihak yang terlibat untuk terus membangun komunikasi yang kuat dan melakukan evaluasi rutin, agar program ini benar-benar menyentuh dan memberi dampak nyata bagi anak-anak penerima manfaat.
Ubi Lokal, Solusi Gizi Sehat dan Terjangkau
Menjawab pertanyaan Wabup, tim ahli gizi dari BGN menjelaskan bahwa penggunaan ubi sebagai sumber karbohidrat telah memenuhi prinsip “Isi Piringku” yang mengedepankan keberagaman sumber gizi dalam satu porsi makanan: karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayuran, serta buah-buahan.
“Ubi merupakan bahan lokal yang kaya akan serat, vitamin A, dan kalium. Selain itu, mudah didapat dan lebih berkelanjutan secara ekonomi untuk masyarakat Buol,” jelas seorang ahli gizi dari tim BGN.
Adaptasi Positif dari Sekolah dan Siswa
Kepala SDN 2 Bokat, Rahman A. Majid, mengungkapkan bahwa meski awalnya terdapat tantangan dalam memperkenalkan menu non-nasi kepada anak-anak, kini mulai terlihat adaptasi yang positif.
“Anak-anak sempat bingung karena tidak ada nasi, tapi sekarang mereka mulai terbiasa dan menikmati menu yang disiapkan. Kami sangat bersyukur atas perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah,” ujar Rahman.
Ia menambahkan bahwa pihak sekolah terus melakukan penyesuaian dan pengawasan agar pelaksanaan program ini berjalan optimal dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Lanjut ke Dapur Penyedia: Cek Langsung Proses Masak
Selepas kunjungan di sekolah, Wakil Bupati melanjutkan peninjauan ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Bongo. Di sana, ia menyaksikan langsung proses pengolahan makanan dan berdialog dengan para petugas dapur mengenai standar kebersihan, kualitas bahan pangan, serta efisiensi distribusi makanan ke sekolah-sekolah sasaran.
Dukungan Penuh Pemkab Buol untuk Generasi Sehat
Kunjungan ini menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Buol dalam menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis sebagai salah satu strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak dini. Pemkab berharap praktik baik ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun sistem ketahanan gizi dan pendidikan yang berkelanjutan.
“Kita ingin anak-anak Buol tumbuh sehat, cerdas, dan kuat. Ini bukan hanya soal makanan, tapi soal masa depan generasi kita,” tutup Wakil Bupati dengan optimisme.
Editor : Syam Manto