JurnalNusantara.id, Buol - Banjir melanda sebagian wilayah Kabupaten Buol. Setidaknya tiga kecamatan terdampak langsung bencana banjir, yakni Kecamatan Paleleh, Kecamatan Paleleh Barat dan Kecamatan Lakea pada Minggu, (07/04/2024). Banjir yang dipicu oleh intensitas curah hujan tinggi menyebabkan meluapnya sungai hingga menggenangi pemukiman warga.Tidak hanya rumah warga yang terendam, sejumlah fasilitas umum juga tidak luput dari dampak banjir yang melanda. Kendaraan-kendaraan pun tak bisa terhindar dari banjir.
Kecamatan Paleleh menjadi salah satu yang paling parah terdampak, khususnya Desa Talaki, Kwala Besar, dan Dutuno. Tidak ketinggalan, tiga desa di Kecamatan Paleleh Barat – Desa Bodi, Talokan, dan Harmoni - serta satu desa di Kecamatan Lakea, Desa Lakea II, juga tergenang banjir.
Di Desa Talaki, seluruh rumah warga terendam banjir, tanpa terkecuali. Diperkirakan sebanyak 350 kepala keluarga dengan total 1.600 jiwa terdampak langsung oleh banjir ini. Kepala Desa Talaki mengungkapkan bahwa sumber bantuan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah makanan siap saji, mengingat semua penduduk masih kesulitan untuk beraktivitas normal.
Tanggap darurat pun segera diberlakukan oleh Pemerintah Daerah. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buol, Pemerintah Daerah mendirikan Posko Penanganan di Desa Talaki. Abdul Rasyid S.Sos, kepala BPBD Kabupaten Buol, secara langsung mengkoordinir upaya penanganan bencana ini.
Pada Senin, 08 April 2024, Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Buol, Ir. H. Usman, M.Si memimpin rapat penyaluran bantuan bencana alam di Kecamatan Paleleh. Rapat ini dihadiri oleh sejumlah kepala Dinas di Kabupaten Buol.
Evakuasi dan bantuan kepada korban terus berlangsung, dengan harapan dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam ini. Semua pihak diharapkan dapat berkolaborasi untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada warga yang terdampak, serta memperkuat upaya mitigasi bencana di masa mendatang.
Tim Liputan Diskominfo