“Harmoni Budaya Nusantara” Warnai Langit Buol: Simbol Persatuan di HUTDA ke-26



JURNALNUSANTARA.ID, Buol, Sulawesi Tengah — Malam di Alun-alun Kantor Bupati Buol, Kamis (9/10), berubah menjadi lautan warna, irama, dan semangat kebersamaan. Ribuan masyarakat dari berbagai penjuru Kabupaten Buol memadati lokasi untuk menyaksikan pagelaran akbar bertajuk “Harmoni Budaya Nusantara Menuju Buol Hebat”, salah satu agenda utama dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Daerah (HUTDA) ke-26 Kabupaten Buol tahun 2025.

Pagelaran yang dimulai sejak pukul 19.45 WITA itu dihadiri langsung oleh Bupati Buol H. Risharyudi Triwibowo, M.M., bersama Wakil Bupati Dr. Moh. Nasir Dj. Daimaroto, S.H., M.H., Ketua DPRD Ryan Nathaniel Kwendy, Sekretaris Daerah Dadang, S.H., M.H., jajaran Forkopimda, para pejabat OPD, serta tokoh masyarakat dan ribuan warga dari berbagai kecamatan.

Acara ini menjadi simbol kuat persatuan masyarakat Buol yang hidup berdampingan dalam keberagaman suku, adat, dan agama. Dalam suasana penuh kehangatan, Bupati Risharyudi menekankan pentingnya menjadikan HUTDA bukan sekadar perayaan, tetapi momentum mempererat harmoni sosial di Tanah Pogogul.

“Kegiatan budaya seperti ini bukan hanya pertunjukan seni, tetapi cerminan jati diri kita sebagai masyarakat Buol yang menjunjung tinggi nilai cinta, kasih, dan kebersamaan,” ujar Bupati dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan meriah.

Pagelaran budaya malam itu menghadirkan beragam tampilan memukau dari berbagai komunitas seni dan kerukunan masyarakat. Tari Monamot membuka acara dengan gerak penuh makna yang melambangkan semangat dan keuletan masyarakat Buol.

Suasana kemudian semakin semarak dengan lantunan lagu-lagu daerah Buol, fashion show “Gulya Meelam” dari Sanggar Seni Ngang, serta penampilan Tari Rejang Sari dan Rejang Renteng yang dibawakan oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Buol.

Tidak ketinggalan, Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan Buol (KKSSB) menampilkan Tari Paduppa yang anggun dan sarat makna. Dewan Kesenian Kabupaten Buol turut memeriahkan suasana dengan musik Unugon dan Gambus Maruas, sementara paduan suara Masemper dari Kerukunan Satar Sitaro Sengkanaung memukau penonton dengan harmoni vokal yang khas.

Sebagai penutup, Sanggar Seni Bunga Yurli menghadirkan kolaborasi Jepeng dan Unugon yang membuat penonton terhanyut dalam suasana kebanggaan dan nostalgia budaya lokal.

Lebih dari sekadar tontonan, “Harmoni Budaya Nusantara” menjadi ruang edukatif bagi generasi muda Buol untuk mengenal, mencintai, dan melestarikan akar tradisi di tengah arus globalisasi yang kian deras.

Dengan semangat “Menuju Buol Hebat”, perayaan ini menegaskan bahwa kekuatan Kabupaten Buol tidak hanya terletak pada sumber daya alamnya, tetapi juga pada kekayaan budayanya—yang hidup, tumbuh, dan berpadu dalam harmoni yang indah.

Sumber : Diskominfo 

Editor : Syam Manto 

Lebih baru Lebih lama