JURNALNUSANTARA.ID, Buol, 9 April 2025 – Bupati Buol, Risharyudi Triwibowo, menghadiri Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Kepala Desa (FK2D) se-Kabupaten Buol yang digelar di Balai Desa Negeri Lama, Kecamatan Bokat, Selasa (9/4/2025).
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dengan pemerintah desa, sekaligus wadah silaturahmi dan konsolidasi dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan di tingkat desa.
Sambutan Hangat Forum Kepala Desa
Ketua FK2D Kabupaten Buol, Ramli K. Sulu, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bupati yang hadir langsung dalam forum tersebut. Menurutnya, kehadiran Bupati bukan hanya bentuk dukungan, tetapi juga kesempatan bagi kepala desa untuk menyampaikan aspirasi dan keluh kesah secara langsung.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati Buol yang berkenan hadir. Ini adalah ruang berharga bagi kepala desa untuk berdialog langsung, menyampaikan persoalan sekaligus mencari solusi bersama,” ujar Ramli.
Hadirnya Instansi Terkait
Selain para kepala desa, rapat koordinasi ini juga dihadiri sejumlah pejabat penting dan instansi terkait yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan pemerintahan desa. Di antaranya Kepala Inspektorat, Kepala Bappeda Litbang, Asisten III Setda Buol, BPM Pemdes, Bank BPD Sulteng Cabang Buol, para camat, Danramil, serta perangkat kecamatan dan desa.
Tantangan Fiskal, Efisiensi Rp86 Miliar
Dalam arahannya, Bupati Risharyudi menyampaikan kondisi keuangan daerah yang sedang mengalami pengetatan cukup besar. Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Buol terpaksa melakukan efisiensi anggaran hingga Rp86 miliar, yang berdampak langsung pada pemangkasan sejumlah pos belanja daerah.
Beberapa program yang sudah direncanakan harus dihentikan atau ditunda, termasuk Alokasi Dana Desa (ADD), tunjangan kepala desa dan perangkat desa, serta penyertaan modal untuk Perusda.
“Banyak program yang akhirnya tidak bisa kita jalankan karena keterbatasan anggaran. Namun, kondisi ini harus dimaknai sebagai tantangan, bukan hambatan,” jelas Bupati.
Kreativitas dan Potensi Desa Jadi Motor Penggerak
Meski berada dalam keterbatasan, Bupati menegaskan bahwa desa tidak boleh kehilangan semangat. Ia mendorong kepala desa untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menggali potensi lokal, baik di sektor sumber daya alam, pengembangan ekonomi kreatif, hingga penguatan semangat gotong royong masyarakat.
“Pemerintah desa harus mampu menjadikan sumber daya alam sebagai motor penggerak ekonomi. Dengan begitu, pendapatan desa dapat meningkat dan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegasnya.
Lebih jauh, Bupati menekankan bahwa keterbatasan anggaran justru menjadi momentum memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan pemerintah desa.
“Jangan sampai semangat kepala desa kendor. Justru dengan kebersamaan dan kerja sama, kita bisa membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk terus membangun Buol,” pungkasnya penuh optimisme.
Harapan ke Depan
Rapat koordinasi ini diharapkan menjadi ajang konsolidasi yang produktif, sekaligus memunculkan solusi konkret bagi pembangunan desa. Dengan komunikasi yang lebih erat antara pemerintah daerah dan desa, Kabupaten Buol optimistis dapat terus bergerak maju meskipun dalam kondisi fiskal yang terbatas.
Sumber : Diskominfo BuolEditor : Syam Manto