Hadiri Khotaman Al Qur'an Wakil Bupati Buol Beri Apresiasi : "Budaya Cinta Al-Qur’an di Desa Bukamog Patut Dicontoh"


JURNALNUSANTARA.ID, Buol – Suasana haru dan penuh kekhusyukan menyelimuti Masjid At-Taqwa, Dusun I, Desa Bukamog, Kecamatan Bokat, Kamis (12/06/2025), . Ini menjadi momen khataman ketiga di desa tersebut, namun untuk pertama kalinya diselenggarakan dengan skala besar yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Kegiatan ini turut dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Buol, bersama Istri, serta Anggota DPRD Kabupaten Buol, Ibu Hj. Martini Lamaka. Ama.Pd. Kepala Desa Bukamog, Irwanto Korompot, bersama istri, para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan aparat desa juga hadir, menunjukkan kekompakan dan semangat gotong royong dalam membumikan Al-Qur’an di tengah masyarakat.





Yang membuat kegiatan ini semakin istimewa adalah partisipasi aktif dari warga dewasa, termasuk orang tua yang memulai belajar dari Iqro 1 dan kini berhasil mengkhatamkan Al-Qur’an.

Sejalan dengan Program "Sulteng Mengaji"
Dalam sambutannya, Kades Irwan Korompot menyampaikan rasa syukur atas kehadiran Wakil Bupati yang sudah tak asing lagi bagi warga Bukamog, karena kerap hadir dalam berbagai kegiatan keagamaan. Ia juga mengaitkan semangat khataman ini dengan program “Sulteng Mengaji” yang digagas oleh Gubernur Sulawesi Tengah.

“Mudah-mudahan program ini bisa diterapkan di seluruh desa di Kabupaten Buol, agar tidak ada lagi masyarakat kita yang buta huruf Al-Qur’an,” harapnya.

Irwanto juga menyebut bahwa kegiatan belajar mengaji rutin telah berjalan di seluruh dusun, dengan melibatkan empat guru ngaji yang aktif membimbing anak-anak SD hingga SMP, minimal tiga kali dalam seminggu.

Wabup: “Al-Qur’an Obat Jiwa dan Penuntun Hidup”
Wakil Bupati Buol dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif masyarakat Bukamog yang terus menumbuhkan budaya cinta Al-Qur’an. Ia mengungkapkan bahwa membaca Al-Qur’an tidak hanya menenangkan hati, tetapi juga memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa.

“Penelitian membuktikan, orang yang terbiasa membaca Al-Qur’an meskipun mengalami pikun atau kehilangan penglihatan, tetap memiliki ingatan kuat terhadap ayat-ayat suci. Karena Al-Qur’an memiliki kekuatan Quraniah yang menancap dalam jiwa,” ungkapnya.

Beliau menekankan pentingnya membiasakan anak-anak membaca dan memahami Al-Qur’an, tak hanya bagi mereka yang sekolah di pesantren, tapi juga yang berada di sekolah umum.

“Anak-anak yang mampu membaca dan memahami Al-Qur’an, walaupun pendidikannya hanya sampai SMP, jauh lebih mulia daripada mereka yang berpendidikan tinggi tapi tak mengenal Al-Qur’an,” tegasnya.





Wakil Bupati juga menyampaikan keprihatinannya atas kondisi moral masyarakat saat ini. Ia menyebutkan bahwa penjara di Buol kini mengalami kelebihan kapasitas, dengan 2 dari 3 kasus melibatkan anak-anak dan remaja dalam penyalahgunaan narkoba, serta meningkatnya pelanggaran asusila.

“Satu-satunya jalan keluar dari krisis moral ini adalah kembali ke masjid. Ajarkan anak-anak kita Al-Qur’an. Bentengi mereka dengan nilai-nilai agama,” pesannya.


Penutup Penuh Harapan
Kegiatan ditutup dengan doa bersama, penuh harapan agar semangat mengaji yang tumbuh di Bukamog dapat menginspirasi desa-desa lain di Kabupaten Buol. Warga berharap kegiatan ini menjadi awal dari gerakan besar membebaskan generasi dari buta huruf Al-Qur’an dan krisis moral yang tengah melanda.





Liputan:Zakia Al Idrus

Lebih baru Lebih lama