Warga Keluhkan Kelangkaan BBM, Desak Pembangunan SPBU Di Paleleh, Jemy Todar Direktur PT. BRN Angkat Bicara


 

JURNALNUSANTARA.ID, Buol – Rencana pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Desa Lonu, Kecamatan Bunobogu, kini menjadi sorotan hangat masyarakat Buol, khususnya di media sosial. Sejumlah warga Kecamatan Paleleh menilai wilayah mereka seharusnya lebih diprioritaskan untuk mendapatkan fasilitas SPBU, mengingat jarak tempuh yang jauh dan kondisi kelangkaan serta mahalnya harga BBM yang semakin membebani.

Keluhan Masyarakat di Media Sosial

Keluhan warga Paleleh pertama kali mencuat lewat unggahan akun Raisa Collection di Facebook. Dalam postingannya, Raisa mengungkapkan keresahan masyarakat yang merasa dianaktirikan dalam pembangunan infrastruktur energi.

 “Pertalite So 30 rb 1 ltr kong susah leee mo cari. Lonu - Buol vs Paleleh - Buol mana lbh dekat jaraknya???? Kok bisa Lonu di bangun Pertamina kong Paleleh nyanda kasiang. Torang ini So di ujungnya Sulteng harusnya mendapat perhatian lebih…., Tolong dong wakil kami yg ada di DPR bantu akng dl kesulitan masyarakat tuk di carikan solusinya bgmana???? Kalau mo ambe perbandingan dng kab Tetangga kami GORUT itu ada 6 Pertamina, Atinggola, Molingkapoto 2, Dulukapa, Bulontio, Tolinggula (perbatasan)… Ati olo kami d Paleleh, Up akng sampe yg berwenang bisa baca dan di atensi kesulitan yg masyarakat rasa krg ini kasiang,” tulisnya.

Nada serupa juga disampaikan oleh akun Asma Pontoh, yang menyoroti posisi Paleleh yang lebih dekat dengan ibu kota Buol namun justru tidak mendapat prioritas pembangunan SPBU.

 “UP jo sampe PALELEH dpa PERTAMINA. Masak cuma Lonu.., Padahal P dekat deng ibu kota.., Kong PALELEH dang….?” tulisnya.

Penjelasan PT Butol Raya Nusantara 

Menanggapi aspirasi tersebut, Direktur PT Butol Raya, Jemy Todar, angkat bicara. Ia menegaskan bahwa pihaknya memahami keresahan warga Paleleh dan siap menyalurkan aspirasi tersebut ke pihak Pertamina.
“InsyaAllah keinginan dan harapan masyarakat Paleleh agar bisa dibangunkan SPBU di wilayah Paleleh akan kami coba bantu komunikasikan ke pihak Pertamina. Mudah-mudahan dari pihak Pertamina bisa memahami, segera melakukan peninjauan ke lokasi Paleleh,” jelas Jemy saat diwawancarai Jurnal Nusantara, Minggu (14/9/2025).

Soal keluhan masyarakat terkait harga BBM yang mencapai Rp30.000 per liter, Jemy menilai hal itu tersebut terkesan dilebih-lebihkan dan tidak masuk akal. Pasalnya, di Desa Dopalak telah tersedia Pertashop yang menjual Pertamax dengan harga Rp12.500, yang kualitasnya jauh lebih baik dari Pertalite.


Pertashop Desa Dopalak
 

 “Harusnya masyarakat lebih memilih membeli Pertamax di Pertashop jika harga BBM memang naik cukup signifikan. Keberadaan Pertashop ini, menurutnya, bisa menjadi penyeimbang harga agar tidak terlalu jauh melambung di masyarakat,” ujarnya.

Pembangunan SPBU Lonu Hampir Rampung

Lebih lanjut, Jemy menjelaskan bahwa pembangunan SPBU di Desa Lonu, Kecamatan Bunobogu, bukan keputusan sepihak, melainkan sudah melalui proses penetapan titik koordinat oleh pihak Pertamina.
 

“Saat ini, progres pembangunan SPBU tersebut telah mencapai 80 persen dan ditargetkan beroperasi tahun ini. Kalau SPBU Lonu sudah beroperasi, kami berharap distribusi BBM bisa lebih lancar dan menjangkau masyarakat hingga ke Paleleh,” imbuhnya.

Aspirasi yang Menggaung

Masyarakat kini berharap pemerintah daerah, DPRD, hingga Pertamina benar-benar menaruh perhatian serius pada kebutuhan energi di Paleleh. Aspirasi yang sudah menggaung di media sosial ini diharapkan segera ditindaklanjuti, agar pembangunan infrastruktur energi di Buol lebih merata dan adil.

Penulis : Syam Manto 

Lebih baru Lebih lama