Bupati Buol: Rembuk Budaya Jadi Tonggak Penguatan Adat dan Jati Diri Daerah

 


JURNALNUSANTAR.ID — Bupati Buol, H. Risharyudi Triwibowo, secara resmi membuka kegiatan Rembuk Budaya Buol yang digelar bersamaan dengan kunjungan kerja Gubernur Sulawesi Tengah Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, dan Wakil Gubernur Dr. Hj. Reny A. Lamadjido di Istana Raja Buol. (27/05/2025)

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa Rembuk Budaya merupakan langkah strategis dalam upaya pelestarian nilai-nilai budaya dan penguatan sistem adat di Kabupaten Buol.

“Rembuk Budaya ini bukan sekadar forum diskusi budaya, tetapi menjadi tonggak penting bagi upaya kita melestarikan jati diri daerah, memperkuat kelembagaan adat, serta memastikan nilai-nilai luhur warisan leluhur tetap hidup di tengah masyarakat modern,” ujar Bupati Risharyudi di hadapan Dewan Adat, tokoh masyarakat, dan jajaran pemerintah provinsi dan kabupaten.

Bupati menekankan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari 100 Hari Kerja Pemerintah Kabupaten Buol di bawah kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Moh. Nasir Dj. Daimaroto periode 2025–2030. Ia menyebutkan, forum ini akan membahas sejumlah rekomendasi penting yang berorientasi pada perlindungan dan revitalisasi budaya lokal.

“Beberapa poin penting yang akan kami dorong dalam Rembuk Budaya ini antara lain: pembentukan Perda tentang penguatan Lembaga Kerajaan dan Dewan Adat, penyusunan regulasi Peradilan Adat, pembentukan Dewan Kesenian Daerah, serta integrasi Bahasa Daerah Buol dalam kurikulum lokal di tingkat SD dan SMP,” jelasnya.

Lebih jauh, Bupati mengusulkan agar Rembuk Budaya ini tidak berhenti sebagai agenda satu kali, melainkan menjadi agenda tahunan yang terstruktur dan terus dievaluasi dampaknya terhadap pembangunan daerah yang berbasis kearifan lokal.

“Kami ingin ini menjadi komitmen bersama lintas sektor dan generasi, agar budaya bukan hanya dikenang, tapi terus dilestarikan, dikembangkan, dan diwariskan,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi penuh perhatian Gubernur dan Wakil Gubernur yang memilih Buol sebagai titik awal kunjungan kerja mereka, menyebut hal tersebut sebagai sinyal kuat bahwa daerah-daerah terpencil tetap menjadi prioritas pembangunan provinsi.

Dengan semangat pelestarian dan kolaborasi, Bupati Risharyudi menutup sambutannya dengan harapan agar kegiatan ini melahirkan kebijakan yang berpihak pada pelestarian budaya lokal serta menjadi contoh bagi kabupaten/kota lain di Sulawesi Tengah.

Sumber : Humas Kominfostandi
Lebih baru Lebih lama